
Hari - hari ku berjalan seperti anak sekolah pada umumnya, dan aku sangat beruntung sekali karena aku di tempatkan di kelas yang sangat kompak. dimana ada aku, Tere, Fonny dan Hani yang selalu bersama, dan selalu ceria di mana pun kami berada. sudah genap 5 bulan aku bersekolah di SMU Pelita Harapan. dan prestasiku bisa di sandingkan dengan anak2 pintar lainnya. aku juara umum ke 2 pada ujian tengah semester kemarin. nilai ku hanya terpaut 0,3 dari si jenius Gofur, dan aku sangat senang bisa ikut dalam organisasi Osis dan terpilih menjadi Sek div matematika dan sains bersama Gofur si Jenius pastinya.
dan Bagas, cowok rese' itu pun sudah sedikit demi sedikit mengabaikan aku. karena aku selalu bersikap acuh dan tak peduli terhadapnya. sebenarnya ada niat untuk berteman baik dengannya, namun si nenek sihir Gretta selalu melihat sinis ke arahku. dan karena aku seorang wanita yang baik aku gak ingin perasaanku sama dengan perasaan Gretta saat ini yang merasa Gebetannya ke cantol cewek lain. makanya aku rela gak berhubungan baik dengan Bagas.
aku masih selalu di antar jemput oleh pak Karto setiap harinya. pak Karto yang sangat baik yang selalu menjadi pendengar setia ku. pernah 2 minggu aku bawa mobil sendiri ke sekolah, di hari ke 14 alias ke 2 minggunya aku kena TILANG polisi gara-gara ada razia rutin. aku yang tidak mempunyai SURAT IJIN MENGEMUDI atau SIM di kenakan sanksi yg lumayan berat. aku yang saat itu sedang bersama Fonny dan Hani yang kebetulan juga sedang mendengarkan lagu-lagunya Lady Gaga dengan volume yang cukup keras akhirnya di minta berjoget ala badut dengan lagu GARUDA PANCASILA, dan parahnyaaaa aku melakukan gerakan itu di Pinggir jalan dan udah pasti jadi perhatian banyak orang. tak jarang orang yang sengaja berhenti, bahkan mengabadikan gerak kami dengan kamera HP nya. huaaaa malu sekali aku saat itu, tapi untungnya aku melakukannya tidak seorang diri, tapi bersama Fonny dan Hani. dan kami tidak sangat terbebani saat itu, bahkan kami fun fun aja soalnya kami biasa Gila.. hahahahaaa dan mulai saat itu pak Karto di tugaskan untuk selalu mengantarkan aku kemana pun aku hendak pergi. dan ayah membawa mobil tanpa di kemudikan supir alias mengemudikan sendiri.heheheheeee
ulangan semester 2 pekan lagi akan berlangsung, aku mulai mengurangi jadwal bermainku dan jadwal di luar rumah. dan kegiatan osis di divisi ku pun tidak banyak agenda, hanya ada 2 rapat di bulan depan, itu juga after ulangan semester.
hari ini hari senin, ada pelajaran bahasa indonesia yang di isi oleh ibu Indah wali kelasku. aku sangat suka dengan cara mengajar bu indah yang aktif, sehingga tidak membosankan. tidak terasa waktu 1.5 jam di dalam kelas sudah berlalu. saatnya ibu indah pamit. sebelum bu indah meninggalkan kelas, bu indah menghampiri mejaku dan berbisik.
"Ndy, nanti jam istirahat kamu ke meja ibu yaa di ruangan guru", ucap bu Indah ramah.
aku mengangguk seraya mengerti apa yang ibu Indah katakan padaku.dalam hari aku bertanya - tanya, ada apa denganku? setelah pelajaran bu Indah selesai di teruskan dengan pelajaran Fisika yang di isi pak Syamsul. beliau guru yang sangat lucu, selalu mengibaratkan pelajaran dengan makanan atau mainan atau terkadang dengan uang. menurut beliau kalo pelajaran Fisika di ibaratkan dengan familiar di kehidupan sehari-hari, yang di ajari mudah mengerti. hehehe ada2 aja deh pokoknya pak Syamsul ini.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 10.00 saatnya istirahat.
"Yuk Ndy kita ke kantin. laper bgt nih", ucap Tere padaku.
"Yah maaf Ter, kayanya kamu ke kantinnya sama Fonny dan Hani aja dulu yah, aku absen dari gosip hari ini. aku di panggil bu Indah ke ruang guru", jawabku.
"ada apaan Ndy, kok bisa bu Indah manggil lo?, emangnya lo ribut sama Gretta", tanya Tere.
"Enak aja lo, mana pernah coba seorang Indy ribut-ribut gak jelas sama cewek model Gretta lagi. Buang2 waktu", jawabku sok.
"Gaya euy mojang Bandung iyeu, iya tau tau anak baik peringkat 2 di sekolah", ucap Tere meledek.
"Ih bukan gitu maksud gue tau, gue gak mau lah ribut2 ngerebutin makhluk yang bernama 'laki2' buang2 energi bukan?", jawabku menjelaskan.
"hahaha iya iya, gue ngerti maksud lo kok Ndy, ya udah sana ke ruang guru. paling2 berita baik yang bu Indah mau omongin sama lo", ucap Tere menenangkan.
"hehehe mudah2an Ter, gue tinggal dulu ya dan smoga aja bener berita baik", ucapku.
aku segera menuju ke ruang guru untuk menemui bu Indah. masih terbesit di pikiranku apa yang akan bu Indah bicarakan pada ku, sampai2 ia harus berbicara 4 mata dengan ku.
sesampainya di ruang guru aku di sapa pak Jejen guru matematika ku.
"hei hei hei kamu itu kamu", ucap pak Jejen sambil menunjuk ke arah ku.
"Saya pak", jawabku kaget.
"Iya kamu itu, saprina", ucap pak Jejen yang tidak bisa mengucapkan huruf 'F'
"Syafrina pak", jawabku meluruskan.
"Siapalah pokoknya, mau apa kamu kemari? mau cari siapa?", tanya pak Jejen padaku.
"Mau ketemu saya Opa Jejen", potong bu Indah.
"Oh mau ketemu neng Indah toh, kirain kamu mencari saya untuk perbaikan nilai", jawab pak Jejen.
"Nilai apa Opa yanng Indy akan perbaiki, kan nilai matematikanya sempurna", jawab bu Indah hehehe aku gak enak di puji bu Indah.
"Oh begitu kah, baik lah pergi sana", ucap pak Jejen.
"Eh jangan dulu, kamu tunggu di meja saya, saya mau isi air minum dulu", ucap bu Indah.
"Baik bu", jawabku singkat.
aku menggu di meja bu Indah, dimana di atas meja tersebut tersusun rapi buku-buku serta bingkai foto kelurga bu Indah.
"duduk Ndy", ucap bu Indah agak mengejutkanku.
"oh iya terima kasih bu", ucapku. aku masih bingung, kira-kira apa yang akan di bicarakan bu Indah padaku.
"Maaf bu, ada apa ya ibu memanggil saya", tanya ku pada bu Indah.
"Oh iya, jadi begini Indy, Ujian Akhir Semester akan berlangsung 2 pekan lagi. dan ibu mendapat pemberitahuan dari bagian tata usaha, kalau kamu belum membayar uang SPP selama 2 bulan. dan sebagai mana peraturan di sekolah ini, siswa yang belum melunasi SPP tidak dapat mengikuti ujian", ucap bu Indah.
"Maaf bu, 2 bulan? bukannya orang tua saya sudah mentransfernya di setiap bulannnya", ucapku menjelaskan.
"untuk 2 bulan belakangan ini tidak Indy, oleh karena itu ibu memanggil kamu dan mengingatkan kamu, takutnya orang tua kamu lupa akan hal ini", jelas bu Indah.
"Seharusnya ayah tidak akan lupa bu", jawabku.
"Indy, coba kamu tanyakan dulu ke orangtua mu", bu Indah menenangkan.
"Baik bu, saya tanyakan dulu ke orang tua saya, kalau memang belum mudah-mudahan besok saya sudah mentransfernya", ucapku.
"Baik lah kalau begitu, kamu boleh meninggalkan ruangan ini", ucap bu Indah.
"Baik bu, terima kasih banyak ya bu", ucapku.
aku segera ke luar ruangan guru dan berjalan menuju ke kelas. aku berusaha untuk tetap tenang dan beranggapan bahwa ayah lupa untuk mentransfer uang sekolahku. di dalam kelas aku hanya seorang diri, terasa dinginnya AC menusuk ke tulang2 tubuhku. ku keluarkan handphone ku dan aku berusaha menghubungi ayah.
1 kali teleponku tidak di jawab, aku ulangi lagi yang ke-2 kali ternyata sama. masih penasaran akhirnya aku telepon untuk yang ke-3 kalinya, dan masih sama. ada apa dengan ayah, tumben sekali tidak menjawab telepon ku. tak putus asa, akhirnya aku menghubungi bunda.
"Hallo assalamu'alaikum cantik", salam bunda padaku.
"Wa'alaikum salam bun, bunda dimana?", tanya ku.
"Bunda lagi di sekolah barunya Putra Ndy, ada apa? kamu panik sekali", ucap bunda.
"Bun, ayah aku telepon gak diangkat-angkat, ada apa ya bun", tanyaku.
"Mungkin lagi rapat sayang, makanya gak bisa angkat telepon kamu", jawab bunda menenangkan.
"Tapi biasanya di angkat loh bun", jawabku.
"Mungkin rapatnya penting sekali Ndy, makanya gak bisa angkat telepon. emangnya ada apa sih cantik, sepertinya penting sekali", tanya bunda.
"Iya bun, ayah belum transfer uang sekolah ku 2 bulan", terang ku.
"kok bisa sih, si ayah belum transfer. ayah kan jarang lupa, dan uang sekolah kan prioritas utama", ucap bunda.
"maka dari itu bun, tadi pas aku di panggil wali kelas aku agak bingung", jawabku.
"yaudah kamu tenang aja, nanti coba bunda hubungi ayah kamu dan memintanya untuk segera mentransfer uang sekolah kamu", jelas bunda.
"Beneran ya bun.. terima kasih banyak bun, aku sayang bunda", ucapku gembira.
"Iya sama-sama sayang, dah dulu ya, kamu belajar yang benar ya sayang. assalamu'alaikum", tutup bunda.
"wa'alaikum salam bun", tutup ku.
tak terasa bel selesai istirahat berbunyi.
wah.. aku haus sekali, ingin rasanya aku berlari ke kantin dan membeli air yang sangat dingin. tapi itu tidak mungkin. tiba2 Tere, Fonny dan Hani masuk ke kelas dan mengejutkan ku.
"Doooooooorrrrrrrrrrrrrr!!!!", mereka serentak.
Hua.... kagetnya akuu.
"Ngapain lo sendirian di kelas, ngelamun pula", tanya Hani.
"Gue haus, mau ke kantin nggak mungkin", jawabku polos.
"Emangnya ngelamun bisa bikin Haus lo ilang ya Ndy?", ejek Fonny.
"Ya enggak si? siapa tau aja gitu telepati gue sampai ke kalian", ucap ku ngeles.
"Dan telepatinya ternyata sampai, nih Lemon Tea buat lo", ucap Tere sambil memberi lemon tea pada ku.
"Huaaa.... lo emang sahabat gue Ter, ngerti bgt klo gue haus. tengkyu berat yaa", ucapku kesenangan.
"Iya sama-sama, cepetan habisin sebentar lagi pak Syamsul masuk kelas", ucap Tere.
"Oke, makasih banyak yaaaa", ucap ku sambil memeluk Tere.
aku menghabiskan lemon tea pemberian Tere dengan seketika. dan akhirnya pak Syamsul pun masuk kelas kembali. kami melanjutkan pelajaran yang tertunda oleh jam istirahat.
tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12:10. waktu pulang sekolah, hari ini aku tidak di jemput pak Karto, karena aku, Tere, Fonny dan Hani akan membuat tugas kelompok bahasa inggris membuat tugas mading. dan kali ini kita mengerjakannya di rumah Tere di BSD. sebelum kita meluncur ke rumah Tere, kita mampir dulu ke toko buku untuk membeli perlengkapan mading di sebuah mall. selesai mencari bahan mading, kita beristirahat sebentar sambil menikmati makan siang di salah satu resto di mall tsb.
lagi asik2 tertawa dan bercerita tiba2 kita melihat sosok emang yang gak asing buat kita.
"eh eh eh, ada si Bagas CS tuh, ada si nenek sihir juga", ucap Hani.
"Udah sih, cuekin aja. anggap gak kenal", cetus Tere.
"hahahahaa.. parah lo Ter", ucap Fonny sambil tertawa.
"Ye,,, Lo kira kecelakaan 'parah'", ledek Tere.
"tapi tapi di Arga makin OK ya..", puji Hani.
"Hani !!!!!", kita semua serentak.
"Hehehee.. tapi emang tambah OK, liat deh rambutnya, badannya, gayanya,, OMG", ucap hani terkagum kagum.
"Tapikan dia playboy", cetus Tere.
"hahahahahaha!!", lagi2 kita tertawa puas.
Bagas pun menyadari kami juga berada di resto itu. dan bagas pun menghampiri kami.
"Hai semua", sapa Bagas ramah.
"hai", jawab kami acuh.
"Lagi pada nongrong juga nih disini, gabung yuk sama kita disana. lebih luas kan mejanya", ajak Bagas.
"Boleh2..", jawab Hani antusias.
Tere langsung menginjak kaki Hani.
"Auu... sakiittt", teriak Hani.
"Terima kasih deh Gas, kita udah pesen makanan tadi dan kalo kita pindah pasti mbaknya bingung", jawab Tere.
"Gapapa, nanti biar gue yang bilang ke pegawai restonya. yuk gabung aja yuk Ndy", paksa Bagas.
"Hah.. makasih banyak deh Gas. lagian kita udah Pewe bgt disini. Next time yaa", jawabku.
"Bener ya Ndy, next time kita nge date. Janji ya!", ucap Bagas.
"Nge Date??", tanya ku heran.
"Iya kan lo bilang 'Next Time' ", ucap Bagas.
"oh baru tau gue arti kata 'Next Time' udah beruba jadi Nge Date ya?", tanya ku.
"Iya barusan berubah, gue yang nge sah in di hadapan kalian", ucap Bagas kekeh.
"Iya..iya.. kalo gue ada waktu, gih sana lo pergi.. Cewek lo sinis tuh ngeliatin gue", ucapku kesal.
"OK dear, next time kita nge date yaa.. yesss... bye bye baby", Bagas pun meninggalkan meja kami.
"Ndy Gila lo beneran mau nge date sama Bagas", tanya Tere.
"Wah kacau lo Ndy, parah sumpah parah", ucap Fonny.
"Tuh kan tadi giliran gue gak boleh, Indy aja boleh", ucap Hani.
"hm.. gimana yaa..hahahhaaa", ucap ku sambil tertawa.
"Ih kok lo malah ketawa si Ndy?", tegas Tere.
"hahahaha, abisnya kalian tuh lucu banget sih, ya mana mungkin lah gue mau nge date sama si Bagas, kan dia udah punya si nenek sihir Gretta. lagian tuh tadi gue asal ngomong aja kali biar si playboy itu pergi", terang ku kepada yang lain.
"Hahahahaaaa.. gila lo Ndy, sumpah parahhh", ucap Fonny, Tere dan Hani bersama.
akhirnya makanan yang kami pesan pun datang. Tere dengan nasi goreng seafoodnya, Fonny dengan chicken steak nya, Hani dengan I fu mie dan aku dengan bihun gorengnya. tak jarang bagi kami saling icip makanan masing-masing dan yang paling juara itu memang bihun gorengnya, bahkan akku rela makan sepiring ber-empat karena teman-temanku ketagihan bihun gorengku.
-bersambung-
0 Comment:
Posting Komentar