Aku pulang agak larut, sekitar pukul 8:00 dan itu juga di antar oleh Tere. sepanjang perjalanan dari rumah Tere ke rumah ku tak henti2nya kami bergosip. mulai dari pertama kali aku bertemu Bagas di stasiun Gambir, terus ketemu di sekolah sampai cerita tentang masa-masa ku sekolah di Bandung. Tak henti2 pula kami tertawa terbahak-bahak, menceritakan kebodohan2 kami.
Tak terasa jalanan Jakarta yang macet, akhirnya sampai juga di rumahku.
"Depan belok kiri Ter", ucapku
"Ok", jawab Tere.
"Ok sudah sampai deh, turun dulu yuk. Nanti gue kenalin sama bunda gue", ajak ku.
"Boleh2, bentar gue pinggirin mobil dulu. parkir disini aja gak papa kan?", tanya Tere.
"Gak papa, aman kok", ucap ku sambil melepas safety belt.kami pun bergegas masuk ke rumah.
"Assalamu'alaikum bun", ucap ku.
"Wa'alaikum salam cantik, eh sama siapa nih", ucap bunda.
"Ini bun, teman sebangku aku, namanya Tere", ucapku sembari mencium tangan bunda.
"Halo tante, saya Tere", ucap Tere sambil mencium tangan bunda juga.
"Oh ini yang namanya Tere, bunda selalu dengar ceritanya aja dari Indy", ucap bunda.
"Wah cerita apa tante, yang jelek-jelek ya", ucap Tere.
"Ish jadi orang su'uszon aja nih bocah, gue mah kalo cerita ke nyokap tuh yang baik-baik. kaya waktu itu elo yang kentut di kelas terus satu kelas pada heboh kebauan", ucapku ngeles.
"Ih dia mah jahat, itu kan gak sengaja", ucap Tere dengan muka memerah.
"Ya lagian juga kan gak baik di tahan2, angin yang di tahan nanti malah jadi penyakit loh", ucap bunda menenangkan.
"yess di belain, hahaha",ucap Tere bahagia.
"Indy kamu udah makan? yuk makan dulu. Tere sekalian juga ya", ajak bunda.
"Wah makasih tante, aku masih kenyang soalnya tadi banyak ngemil waktu ngerjain tugas", ucap Tere.
"aku juga bun, kenyang banget", ucapku.
"tante, aku langsung pulang yaa takut kemalaman sampai rumah, kan besok harus sekolah lagi", pamit Tere.
"Loh kok mampirnya sebentar sekali, terima kasih ya udah antar Indy sampai rumah, jadi ngerepotin", ucap Bunda.
"Gak papa kok tante, aku senang main bareng Indy", ucap Tere.
"Iya kan aku anak baik, cantik lagi", ucapku pede.

"yee pede gilaa deh ahh, hahahahhaa", ucap tere terkekeh.
"Yasudah hati-hati ya kamu nak, jangan ngebut sudah malam", ucap bunda.
"siap tante, aku pamit dulu ya, nanti kalo sudah selesai ujian inshaallah aku mampir lagi kesini", ucap Tere sambil berpamitan dengan bunda.
"hati-hati ter, bbm gue ya klo udah sampe rumah", ucap ku.
"siap bu, haha", ucap tere sambil hormat.
kami pun terkekeh, aku mengantar tere sampai gerbang, dan memastikan dia sudah masuk ke dalam mobil. setelah tere meninggalkan rumahku, aku pun bergegas masuk ke dalam kamar dan membersihkan badanku yang seharian ini berada di luar rumah. 20 menit berlalu, aku pun rudah bersih dan wangi, aku menyegerakan untuk sholat isya sebelum tidur.
Setelah selesai sholat isya aku berbaring di atas tempat tidur dan mengambil handphone ku yang tadi ku letakkan di meja samping tempat tidur. Ada 2 notifikasi bbm dan 1 sms, hmm aku yakin itu pasti si Tere yang memberi kabar , 1 bbm lg bm gak jelas dan 1 sms dari operator. Setelah aku buka, aku terkejut sampai memelototkan mataku. Bbm pertama memang benar dari Tere, tapi 1 bbm lagi ternyata friend request. Aku gak habis pikir, dari mana dia bias dapat pin bb ku?. Arght pasti ulang anak kelas ku nih. Aku masih membiarkan request tsb, aku segera membuka notifikasi sms yang ku dapat. Dan tambah terkejutnya lagi ternyata itu bukan sms dari operator, bahkan dari nomor yang tidak aku kenal sama sekali dengan isi sms:
“Ndy, ini gue Bagas. Di approve ya request bbm gue, biar gampang atur waktu buat kita nge Date nanti”
Huah, sial kuadrat aku malam ini. Si Bagas dapat nomor handphoneku dari mana. Tak lama kemudian handphone ku bordering. Dan ternyata Bagas menghubungiku. Aku bingung, harus aku angkat atau gimana. Panik panik dan panik yang saat ini aku rasakan. Akhirnya aku biarkan handphoneku bordering, sampai akhirnya handphone itu berhenti dengan sendirinya.